Selasa, 11 Februari 2014

Jenis dan Motif Batik yang Berkembang di Indonesia

Batik Pecinan (Cina)
Bangsa Cina dikenal sebagai bangsa perantau. Mereka juga teguh dalam melestarikan adat budaya leluhurnya di tanah perantauan. Biasanya, di negeri perantauan mereka memadukan budaya mereka dengan budaya lokal sebagai bentuk akulturasi budaya.

Begitu pula yang terjadi di Indonesia, khususnya pada batik. Keturunan para perantau Cina di Indonesia, biasanya memproduksi batik untuk komunitas sendiri, kadang juga untuk kebutuhan pedagang. Batik produksi mereka yang disebut batik Pecinan.

Jenis batik ini memiliki kekhasan warnanya cukup variatif dan cerah. Dalam selembar kain banyak menampilkan bermacam warna. Motif yang digunakan banyak memasukkan unsur budaya Cina seperti motif burung ong (merak) dan naga. Pola batik pecinan lebih halus dan rumit. Zaman dahulu batik pecinan yang berbentuk sarung dipadukan dengan kebaya encim sebagai busana khas para wanita keturunan Cina di Indonesia.Di Pekalongan yang terkenal memproduksi batik Pecinan salah satunya adalah Tan Tjie Hou.


Batik Belanda

Pada zaman penjajahan Belanda tentunya banyak warga yang tinggal dan menetap di Indonesia. Mereka ternyata tertarik juga dengan budaya lokal. Akulturasi juga terjadi, seperti halnya masyarakat keturunan Cina, warga keturunan Belanda banyak juga yang memproduksi batik.

Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda ini mempunyai ciri khas sendiri. Motif yang digunakan kebanyakan bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip atau tokoh-tohok dongeng yang terkenal di sana. Batik model ini sangat disukai di Eropa. Tokoh yang terkenal membuat batik Belanda di Pekalongan yaitu Van Zuylen dan J. Jans. Karya-karya batik mereka sempat mendominasi di abad ke-20.


Batik Coletan

Di mana dalam suatu kain batik pewarnaan di sebagian tempat menggunakan sistem colet dengan kuas dan untuk pencelupan hanya sekali kecuali warna soga, warna-warna lain menggunakan colet.

Batik Kemodelan

Adalah batik-batik klasik baik itu dari Yogyakarta dan Solo, dibuat dengan komposisi baru dengan pewarnaan Pekalongan dan kelihatan modern. Hal ini sangat populer di zaman Soekarno untuk membuat batik Yogyakarta dan Solo untuk ditambahi warna.

Batik Osdekan

Dalam suatu kain batik akan timbul satu warna akan dibatik lagi terus ditimpa dengan warna lagi baik itu berupa warna tua, muda, atau warna lain. Hal ini membuat warna batik lebih hidup dan seperti ada bayang-bayang.

Batik Modern

Batik yang dalam prosesnya terutama dalam pewarnaan menggunakan sistem baru yang biasanya dalam pencelupan sekarang menggunakan sistem lain, baik berupa gradasi, urat kayu, maupun rintang broklat. Motif-motif ini adalah motif baru yang berhubungan dengan estetika. Komposisi gaya bebas batik ini populer di era tahun 1980-an.

Batik KontemporerSuatu batik yang tidak lazim kelihatan batik, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik.

Batik CapBatik yang pembuatannya menggunakan alat berbentuk cap (stamp), baik itu proses coletan keliran.

Batik Rifa'iyah

Batik jenis ini mendapat pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai aslinya. Sesuai hal itu corak dalam batik Rifa'iyah terutama yang mengenai motif hewan terlihat kepalanya terpotong. Karena dalam ajaran Islam semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya. Biasanya warga keturunan Arab memproduksi batik jenis ini.

Batik Pengaruh Kraton

Pembuat batik di Pekalongan sering membuat batik yang motifnya merupakan ciri khas dari batik Yogyakarta ataupun Surakarta. Motif gaya kraton yang biasanya dipakai yaitu semen, cuwiri, parang, dan lain-lain. Walaupun bermotif pengaruh kraton tetapi teknik pembuatan dan pewarnaannya dengan gaya Pekalongan, sehingga lebih unik dan menarik. Perlu diketahui bahwa gaya Pekalongan adalah gaya pesisiran jadi lebih bebas dan banyak mendapat berbagai pengaruh dari luar.

Batik Jawa Baru

Di produksi sesudah era batik jawa baru. Dalam batik Jawa baru motif dan warna yang ada pada era batik Jawa baru lebih disederhanakan, tetapi masih berciri khas pagi sore tanpa tumpal. Kebanyakan menggunakan motif rangkaian bunga dan lung-lungan.

Batik Jlamprang

Motif-motif jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama nitik adalah salah satu batik yang cukup popular produksinya di daerah Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kalin patola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.

Batik Terang Bulan

Suatu desain batik di mana ornamennya hanya di bagian bawah saja baik itu berupa lung-lungan atau berupa ornamen pasung atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik terang bulan ini disebut juga gedong atau ram-raman.

Batik Cap Kombinasi

Batik kombinasi tulis sebenarnya batik cap di mana proses kedua atau sebelum disoga direntes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik kelihatan seperti ditulis. Hal ini dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan keseragaman.

Batik Tiga Negeri Pekalongan

Seperti halnya batik-batik negeri lain di mana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan terkadang warna biru diganti ungu atau hijau.

Batik Sogan Pekalongan

Batik dengan proses dua kali di mana proses pertama latar warna putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik ditanahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga. Batik soga terlihat klasik.

Batik Tribusana

Merupakan batik gaya baru di mana cara pembuatan proses kedua diretas atau riningan dan kebanyakan motif-motifnya lung-lungan lajuran. Batik tribusana ini ada yang tahunan dan polos.

Batik Petani(Pangan)

Batik yang dibuat sebagai selingan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

Senin, 06 Januari 2014

arti dari simbol batik parang asli indonesia

Salah satu motif batik yang terkenal adalah parang. Motif ini mempunyai ciri khas garis-garis lengkung, yang dapat diartikan sebagai ombak lautan yang menjadi pusat tenaga alam (raja). Komposisi miring pada parang juga melambangkan kekuasaan, kewibawaan, kebesaran, dan gerak cepat, sehingga pemakainya diharapkan dapat sigap dan cekatan.

Pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, motif parang menjadi pedoman utama untuk menentukan derajat kebangsawanan seseorang dan menjadi ketentuan yang termuat dalam Pranatan Dalem Jenenge Panganggo Keprabon Ing Karaton Nagari Ngajogjakarta tahun 1927.

Dalam perkembangannya, motif parang memunculkan banyak variasi, seperti Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusuma, Parang Nitik, Parang Klithik, Parang Slobog, dsb.

Karena penciptanya pendiri Kerajaan Mataram, maka oleh kerajaan, motif-motif parang tersebut hanya diperkenankan dipakai oleh raja dan keturunannya, dan tidak boleh dipakai oleh rakyat biasa. Jenis batik itu kemudian dimasukkan sebagai kelompok batik larangan (batik yang tidak boleh dipakai oleh rakyat jelata).
Jenis-jenis motif parang
1. Parang Rusak
Motif ini merupakan motif batik sakral yang hanya digunakan di lingkungan kraton. Pada jaman dahulu, Parang Rusak biasanya digunakan prajurit setelah perang, untuk memberitahu Raja bahwa mereka telah memenangkan peperangan.
Motif ini diciptakan oleh Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram. Konon, sang raja sering bertapa di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa yang dipenuhi oleh jajaran pegunungan seribu yang terlihat seperti pereng (tebing) berbaris. 
Akhirnya, ia menamai tempat bertapanya dengan pereng yang kemudian berubah menjadi parang. Di salah satu tempat bertapa tersebut, ada bagian yang terdiri dari tebing-tebing atau pereng yang rusak karena terkikis deburan ombak laut selatan, sehingga lahirlah ilham untuk menciptakan motif batik yang kemudian diberi nama Parang Rusak
2. Parang Barong
Motif batik ini berasal dari kata “batu karang” dan “barong” (singa). Parang Barong merupakan parang yang paling besar dan agung, dan karena kesakralan filosofinya motif ini hanya boleh digunakan untuk Raja, terutama dikenakan pada saat ritual keagamaan dan meditasi.
Motif ini diciptakan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala tugas kewajibannya, dan kesadaran sebagai seorang manusia yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta.
Kata barong berarti sesuatu yang besar, dan ini tercermin pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Motif Parang Rusak Barong ini merupakan induk dari semua motif parang. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri
3. Parang Klitik
Motif batik yang menyimbolkan perilaku halus dan bijaksana. Dulu motif batik ini hanya dikenakan oleh para putri raja.
4. Parang Slobog
Motif batik yang menyimbolkan keteguhan, ketelitian, dan kesabaran.
Motif ini dulu dipakai pada upacara pelantikan para pejabat pemerintahan, karena melambangkan harapan agar para pejabat selalu diberi petunjuk dan kelancaran dalam menjalankan semua tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Selain untuk pelantikan pejabat, Slobokan atau parang Slobog hanya boleh dikenakan dalam acara pemakaman saja. Hal ini merupakan simbolisasi harapan agar arwah yang meninggal mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan menghadap Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan keluarga yang ditingalkan juga diberi kesabaran dalam menerima cobaan kehilangan salah satu keluarganya.

Rabu, 01 Januari 2014

baju batik kerja wanita-baju blazer type catra 01

HARGA PROMO: Rp. 78.000,-
kode: CATRA 01

baju blazer wanita dengan model blazer warna kunng dengan kode name CATRA 01. blazer batik ini telah jadi primadona di daerah kami karena si perancang membuatnya dengan jumlah terbatas dan khusus untuk kamu yang tau tren terkini.

Ukuran : All size (LD 85 - 95)
bahan : katun prima
LENGAN : 7/8

BBM: 297d744f
hp ;085642578411
ym: heru0387
info: http://viebatikdistro.com/baju-batik-kerja-wanita-baju-blazer-type-catra-01/


PEMESAN BISA LANGSUNG SMS/ YM

NAMA LENGKAP
ALAMAT LENGKAP
NO HP
NAMA BAJU BATIK (kode barang) YANG MAU DI PESAN

Rabu, 11 Desember 2013

Makna Simbolik Motif Batik buatan indonesia

Batik merupakan warisan kesenian nenek moyang bangsa Indonesia. Seni batik ini memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Batik sangat menarik bukan semata-mata hasilnya, akan tetapi juga proses pembuatannya. Batik mulai berkembang pada zaman kerajaan majapahit dan penyebaran islam di Jawa. Pada awalnya batik hanya dibuat terbatas oleh kalangan kraton saja. Hasilnya kemudian dipakai oleh raja dan keluarga serta para pengikutnya. Selanjutnya oleh para pengikutnya batik di bawa keluar kraton. Dari situlah seni batik mulai berkembang di masyarakat.
Pada awalnya setiap motif batik mempunyai makna filosofis. Makna-makna tersebut menunjukkan kedalaman pemahaman terhadap nilai-nilai lokal. Sampai sekarang nilai-nilai tersebut masih bertahan, seperti batik di bawah ini:
TRUNTUM
Truntum merupakan salah satu jenis batik kraton. Motif truntum merupakan salah satu motif batik yang berasal dari Yogyakarta, akan tetapi dapat juga ditemui di daerah lain seperti Surakarta. Truntum berasal dari tumtum artinya tumbuh kembali, namun ada yang mengatakan bahwa trumtun berasal dari kata tumaruntum yang berarti menuntun atau sering juga dikaitkan dengan tentrem (bahasa Jawa) yang berarti terteram. Motif truntum ini diciptakan oleh istri Raja yang sedang dilupkan karena Raja memiliki kekasih baru. Untuk melupakan kepedihan hati, sang Ratu mulai membatik dengan motif bintang kecil di langit yang selama ini menemaninya dalam kesepian. Dengan disertai doa agar sang Raja kembali padanya. Ketlatenan Ratu dalam membatik dapat menarik perhatian Raja kepada sang Ratu kembali, sehingga cinta kasih yang hilang dapat tumbuh kembali. Motif truntum biasa digunakan oleh orang tua pengantin pada saat pesta perkawinan yang melambangkan harapan agar orang tua mampu menuntun/memberi contoh kepada putra-putranya dalam memasuki kehidupan berumah tangga dan mencapai ketenteraman hidup.

SIDOMUKTI
Sidomukti merupakan salah satu jenis batik kraton juga. Motif batik sidomukti berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Motif ini merupakan motif asli dan kuno. Sidomukti berasal dari kata Sido yang berarti jadi atau menjadi atau terus menerus Mukti berarti mulia dan sejahtera. Jadi Sidomukti berarti menjadi mulia dan sejahtera. Kain batik ini biasa dikenakan oleh calon mempelai pria dan wanita pada saat akad nikah. Peristiwa tersebut dianggap suatu saat yang amat penting dalam kehidupan. Maka sangatlah wajar apabila dalam peristiwa tersebut disertai suatu harapan dan doa mempelai yang digambarkan di dalam unsur-unsur motifnya dan dirangkai menjadi satu kesatuan motif ceplok. Unsur-unsur motif dalam sidomukti yang biasa dirangkai adalah:
  • Sawat adalah sayap garuda sebagai lambang Ketuhanan
  • Bangunan atau Candi, sebagai lambang karya atau usaha
  • Tumbuhan dan bunga, sebagai lambang kesejahteraan hidup atau kebahagiaan lahir daan batin yang merupakan tujuan hidup berkeluarga.
Motif ini melambangkan harapan suatu kehidupan yang mulia dan sejahtera tanpa melupakan Tuhan sebagai pemberi kehidupan. Dengan suatu usaha keras dalam berkarya untuk memcapai suatu kesejahateraan lahir batin dan selalu bersyukur atas keberhasilan yang di capai merupakan Karunia Tuhan Yang Maha Esa.

GROMPOL
Grompol merupakan salah satu jenis batik keraton Yogyakarta. Grompol atau Grombol dalam bahasa Jawa berarti berkumpul atau bersatu. Kain batik dengan motif ini biasa dikenakan pada saat upacara perkawinan oleh orang tua mempelai, baik calon mempelai pria atau calon mempelai wanita. Motif Grompol ini melambangkan harapan pemakai bahwa akan berkumpul semua sanak saudara dan tamu-tamu sehingga pesta perkawinan dapat berjalan meriah. Juga berkumpulnya semua hal yang baik yaitu rejeki, kebahagian, kerukunan hidup, keteraman untuk kedua keluarga mempelai. Namun juga dengan harapan bahwa pasangan keluarga baru itu nanti sejauh kemanapun perginya tetap akan dapat berkumpul atau mengingat kepada induknya atau keluarga besarnya.      
    
PARANG RUSAK BARONG
Parang Barong merupakan salah satu jenis batik keraton Yogyakarta. Parang Barong merupakan salah satu dari bermacam-macam motif parang. Parang berarti senjata dan Barong berarti besar. Parang Barong merupakan modifikasi dari motif Parang Rusak dengan ukuran ragam luas motif utama berukuran 12-15 cm. Motif parang merupakan motif geometris yang dalam penataan motifnya menerapkan ragam hias mlinjon yang berasal dari kata mlinjo. Tanaman mlinjo sangat merakyat karena seluruh bagiannya (daun, bunga, buah, kulit biji) dapat dimanfaatkan. Selain dari pada itu diantara ragam hias pokoknya pada ujung lengkungan parang terdapat ragam hias uceng yang merupakan ragam hias lung yaitu stiliran dari bunga mlinjo.
Para Barong biasa dikenakan oleh Sultan/Raja sebagai kain kebesaran yang bermakna kekuasaan serta kewibawaan seorang Raja. Untuk lingkungan kraton, motif ini tidak boleh dipakai oleh orang lain selain Raja dan keluarganya.
Motif batik parang rusak barong ini berasal dari kata batu karang dan barong (singa). Parang barong merupakan parang yang paling besar dan agung, dan karena kesakralan filosofinya, motif ini hanya boleh digunakan untuk raja, terutama dikenakan pada saat ritual keagamaan dan meditasi. Motif ini diciptakan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala tugas kewajibannya dan kesadaran sebagai seorang manusia yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta.
Kata barong berarti sesuatu yang besar dan ini tercermin pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Motif parang rusak barong ini merupakan induk dari semua motif parang. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.

SIDO MULYO
Batik motif Sidomulyo merupakan jenis batik keraton. Motif batik ini berasal dari Surakarta Jawa Tengah. Motif ini termasuk motif lama khas Surakarta, halus, rumit serta membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam pembuatannya.
Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi atau terus menerus, sedangkan mulyo berarti mulia. Kain batik dengan motif sidomulyo biasa dipakai oleh mempelai baik pria maupun wanita pada saat upacara perkawinan dengan harapan bahwa kelak keluarga yang dibina akan terus menerus mendapatkan kemuliaan. Meskipun andaikata mereka dalam hidup ini mungkin mendapatkan kesulitan dan kerumitan, tetapi dengan doa dan usaha yang telaten dan sabar dan tekun, maka semua kesulitan akan teratasi dan mereka tetap atau jadi (sido) dianugerahi kemuliaan, atau apabila kain batik ini diberikan atau dihadiahkan melambangkan seseorang maka pemberian ini melambangkan doa yang tulus dan mulia untuk si pemakai.

TAMBAL
Tambal dalam bahasa Jawa artinya menambal atau memperbaiki sesuatu menjadi lebih baik. Motif ini  merupakan perpaduan berbagai motif yang diilhami pakaian para pendeta yang terbuat dari kain bertambal. Dipercaya pakaian pendeta itu dapat melawan pengaruh-pengaruh jahat atau tolak bala.
Konon, orang sakit yang menggunakan motif tambal sebagai selimut akan lekas sembuh. Menurut Serat Sanasunu karya R.Ng. Yasadipura II, rakyat biasa dilarang memakai motif Tambal Kanoman karena menimbulkan sesuatu yang tidak baik. Motif ini pun sebaiknya tidak dipakai pengantin karena dikhawatirkan akan mendapat kesulitan ekonomi. Seperti telah disebutkan di atas motif tambal diilhami dari pakaian pendeta yang bertambal. Pakaian itu sering dianggap sebagai pakaian orang miskin.

Minggu, 24 November 2013

proses membatik asli indonesia

Membatik terdiri dari beberapa tahap yang lumayan rumit. Tahap-tahap tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Penggemplongan
Kain mori dicuci untuk menghilangkan kanji. Dilanjutkan penggemplongan, yaitu kain mori di palu untuk menghaluskan lapisan kain.
2. Nyorek (Mola)
Membuat pola di atas kain dengn meniru pola yang sudah ada.
3. Membatik
Menorehkan malam ke kain mori menggunakan canting mulai dari nglowong (menggambar bagian tepi) dan nembok (mengeblok bagian yang tidak diwarnai atau akan diwarnai lain).
4. Medel – Mbabar (Pewarnaan)
Mencelupkan kain yang sudah dibatik ke cairan pewarna secara berulang-ulang sampai warna yang diinginkan. Ada dua pilihan pewarna sintetis dan bahan alami
5. Ngerok
Mengerok malam pada kain dengan lempengan logam dan dibilas dengan air bersih, kemudian diangin-anginkan hingga kering.
6. Nglorot
Melepeskan malam dengan cara memasukkan kain yang sudah tua warnanya ke dalam air mendidih.

Senin, 18 November 2013

baju batik kerja wanita model blazer pink sadara

baju batik kerja wanita dengan model baju blazer untuk wanita dengan tampilan terkini dan tentu saja dengan haga yang sesuai kantong. terbuat dari bahan batik halus yang di buat oleh tangan-tangan ahli. sangat cocok buat kamu yang suka style jaman sekarang. baju blazer wanita ini dirancang untuk kamu yang selalu ingin tampil modis dan simpel. cocok buat kamu yang seorang pekerja kantoran atau seorang wanita yang punya selera bagus.






lingkar dada: 79 cm
lingkar lengan: 27 cm
panjang lengan: 48 cm
panjang baju: 49 cm

BBM: 297d744f
hp ;085642578411
YM: heru0387
info: http://viebatikdistro.com/baju-batik-kerja-wanita-model-blazer-pink-sadara/

PEMESAN BISA LANGSUNG SMS/ YM

NAMA LENGKAP
ALAMAT LENGKAP
NO HP
NAMA BAJU BATIK (kode barang) YANG MAU DI PESAN


Senin, 07 Oktober 2013

tips cara merawat batik dengan baik

Cara merawat baju batik sebenarnya tidaklah serumit yang anda bayangkan. Bagi anda para pecinta batik, sudah barang tentu harus tahu bagaimana cara merawat baju batik yang benar. Ketika anda masih kebingungan dan takut jika nanti ternyata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan baju batik anda, lebih baik anda mencari referensi dan petunjuk yang paling tepat agar nantinya dapat meminimalisir hal-hal yang tidak anda inginkan tersebut. Batik sangat terkenal di Indonesia, bahkan dunia.

Cara merawat baju batik memang bisa dikatakan berbeda jika dibandingkan merawat baju-baju biasa lainnya. Anda memerlukan kehati-hatian yang lebih. Lalu apa saja kiranya yang dapat anda pelajari? Pada kesempatan kali ini, kami ingin memberikan beberapa tipsnya untuk anda. Jadi, silahkan saja anda membaca trik-trik yang kami suguhkan ini.

Berikut ini adalah berberapa cara merawat baju batik yang benar :


1. Jangan disetrika secara langsung


Untuk urusan menyetrika baju batik, anda lebih baik melapisi dengan kain yang bersih diatasnya. Jika anda merasa kurang mantap, anda boleh menyetrika secara langsung dengan catatatan anda menyetrikanya dari bagian dalam / sebelah dalam. Cara ini dilakukan untuk menjaga motif batik agar tidak rusak.


2. Jangan mencuci dengan mesin cuci

Lebih baik anda mencucinya secara manual. Cara ini lebih disarankan untuk baju-baju batik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar baju batik anda tidak cepat luntur dan rusak.

3. Jangan sampai dikucek terlalu keras

Ketika anda mencuci baju batik anda, usahakan kucek dengan lembut.

4. Jangan anda jemur pakaian / baju batik anda di tempat panas secara langsung

Untuk urusan mengeringkan baju batik, lebih disarankan untuk menghindari panas matahari menerpa secara langsung baju batik kesayangan anda. Angin-anginkan saja untuk lebih amannya.

5. Jangan memeras baju batik anda  terlalu keras / hindari pemerasan

Saat mencuci, jangan sampai anda memeras baju batik anda terlalu keras, cukup anda tarik ujung-ujung dari baju batik anda. Intinya, hindari pemerasan yang terlalu keras terhadap baju batik anda.

6. Rendam dengan air hangat saja ketika baju batik anda tidak terlalu kotor

Jika anda merasa baju batik anda tidak begitu kotor, anda tidak perlu mencucinya. Cukup anda rendam saja didalam air hangat. Untuk menghilangkan bekas noda yang mungkin menempel, anda bisa menggunakan kulit jeruk atau sabun mandi. Caranya bagaimana? cukup gosokkan saja sabun mandi atau kulit jeruk tersebut pada bagian yang terkena noda. Bagaimana? mudah bukan?selamat mencoba!

7. Hindari penyikatan dalam proses pencucian baju batik

Seringkali orang menyikat baju ketika mencuci. hal ini tidak disarankan ketika anda mencuci baju batik anda. Sudah jelas bukan bahwa proses penyikatan ini dapat merusak motif batik yang ada di baju anda.

8. Disarankan tidak menggunakan kapur barus

Ketika anda menyimpan baju di lemari, seringkali anda menggunakan kapur barus untuk memberikan kesan wangi dan segar untuk baju-baju anda. Hal ini perlu anda hindari ketika anda menyimpan baju batik anda. Untuk menggantinya, anda bisa memanfaatkan merica dan atau lada. Caranya adalah, anda cukup membungkus merica atau lada dengan kain tissue, setelah itu taruhlah di pojok-pojok lemari anda. Dijamin cara ini akan mengamankan baju batik anda. Karena ternyata kapur barus juga dapat merusak batik yang ada di baju batik anda.

9. Hindarilah penyemprotan parfum secara langsung

Ketika anda menginginkan baju batik anda awet, jangan sampai anda menyemprotkan parfum secara langsung ke baju batik anda. Karena ternyata parfum dan pengharum tubuh lainnya beresiko merusak motif batik.

Itulah beberapa cara merawat baju batik yang benar yang bisa anda coba. Perawatan terhadap pakaian memang diperlukan, jika bisa lama dipakai tentu anda pun akan lebih hemat karena tidak sering belanja baju. Semoga bermanfaat.